Minggu, 18 Oktober 2015

Kerajaan Kutai

Sejarah Kerajaan Kutai

Para ahli sejarah, memperkirakan bahwa prasasti atau yupa itu mulai ditulis pada sekitaran tahun 400 M. Untuk perkiraan tersebut didapatkan mengacu pada perbandingan dengan huruf yang sama dan memiliki usia yang telah ditemukan didaerah India.
Pada salah satu yupa tersebut, diketahui bahwa yang menjadi cikal bakal dari kerajaan kutai adalah kundungga, yang diteruskan kepada Aswawarman. Kemudian adapun pengganti dari Aswawarman yang memiliki putra sebanyak tiga orang yaitu Mulawarman. Nampaknya, pada zaman Mulawarman disitulah kerajaan kutai mencapai kejayaan tersebut.
dapun bukti yang selanjutnya mengacu dari prasasti yang telah dikeluarkan oleh Raja Mulawarman yang menyatakan bahwa terdapat tiga penguasa yang ada didaerah tersebut. Mulawarman ialah cucu kudungga yang menurut dari para ahli yang merupakan suatu nama Indonesia asli. Hal tersebut terjadi dikarenakan nama Kudungga yang hampir mirip dengan nama yaitu bugis kadungga. Yang sangat menarik dari prasasti tersebut ialah adanya berita yang menyatakan bahwa pendiri kerajaan kutai ialah Aswawarman, bukan kudungga yang telah dianggap telah menjadi raja pertama. Kudunggu mungkin merupakan suatu kepala suku yang setelah ia berinteraksi dengan kebudayaan Hindu-Buddha akan mengubah struktur pemerintahan yang menjadi kerajaan dan akan menurunkan kekuasaannya pada seluruh keturunannya. Kata warman kerajaan pada nama seseorang yang tampaknya menjadi salah satu yang menjadi ciri bahwa seseorang tersebut ialah suatu penganut hindu dengan secara penuh. Dari kriteria nama yang telah disandang Aswawarman tersebut maka dapa disimpulkan bahwa aswawarman ialah pendiri kerajaan kutai tersebut.
Kehidupan Sosial
Pada kerajaan Kutai memiliki golongan masyarakat yang telah menguasai bahasa sansekerta dan bisa menulis huruf Pallawa yaitu golongan para Brahmana. Golongan yang lain ialah suatu golongan ksatria yang terdiri atas kerabat dari Raja Mulawarman. Pada masyarakat kutai akan sendiri merupakan suatu golongan penduduk yang masih erat memegang teguh suatu kepercayaan asli dari leluhur mereka. Mulawarman kemudian menjadi penganut agama hindu syiwa dan golongan para brahmana.
Kehidupan politik
Kudungga tak dianggap menjadi sebagai pendiri dari dinasti karena menggunakan konsep keluarga raja di zaman tersebut masih terbatas di para keluarga raja yang sudah menyerap kebudayaan india pada setiap kehidupan dalam sehari-hari. Raja mulawaranman juga menciptakan adanya stabilitas politik dimana pada masa pemerintahannya tersebut. Itu terlihat dari adanya Yupa yang menyebutkan bahwa Mulawarman menjadi raja berkuasa, kuat dan bijaksana.
Kehidupan Ekonomi.
Adapun mata pencaharian yang utama dalam masyarakat zaman kerajaan kutai merupakan beternak sapi. Pada mata pencaharian yang lain ialah bercocok tanam dan lewat berdagang. ini dilihat dari letak kerajaan kutai berada ditepian sungai mahakam yang sangat subur sehingga cocok untuk pertanian.
Silsilah Kerajaan kutai
Penguasa kerajaan kutai yang pertama ialah kudungga yang kemudian digantikan oleh Raja Aswawarman. Kemudian Aswawarman akan digantikan oleh putrannya yang bernama yaitu Raja Mulawawrman. Raja Mulawarman disebut raja yang paling masyhur dari kerajaan kutai dan sebagai pengatu agama Hindu Siwa. Dan juga diterangkan bahwa raja Mulawarman memiliki jalinan yang baik dengan para rakyat dan brahmana. Hal itu dilihat dari adanya pemberian hadiah kurban emas dan sejumlah 20.000 ekor lembu untuk seluruh para brahmana sebagai wujud terimakasih. Sementara itu untuk sebagai peringatan tentang upacara kurban tersebut, para brahmana kemudian mendirikan sebuah yupa.
Kutai yang berada di tepian sunga, mulai mendorong masyarakatnya untuk mengembangkan di bidang pertanian. Selain di bidang pertanian, mereka kemudian banyak menjalan kegiatan perdagangan. Bahkan telah diperkirakan bahwa telah terjadi hubungan dagang ke beberapa wilayah yang ada dari luar. Pada jalur perdagangan internasional waktu ini sudah ada dari India yang melewati selat makassar, sampai terus mengarah ke Filipina dan hingga di Cina. Didalam pelayarannya tersebut dimungkinkan para pedagang tersebut akan singgah terlebih dahulu di Kutai untuk melakukan penjualan dan pembelian barang dagangan dengan sekaligus untuk menyiapkan beberapa berbekalan untuk pelayaran.Hal inilah yang membuat kerajaan kutai semakin ramai dan rakyat akhirnya hidup makmur.
Adapun raja-raja yang pernah menjabat kerajaan kutai yaitu Raja Kudungga dengan gelar anumerta Dewawarman (pendiri kerajaan kutai); Raja Aswawarman ( merupakan anak kudunggu.); Raja Mulawarman (merupakan anak Aswawarman.); Raja Marawijaya Warman;  Raja Gajayana Warman; Raja Tungga Warman; Raja Jayanaga Warman.; Raja Nalasinga Warman; Raja Nala Parana Tungga; Raja Gadingga Warman Dewa; Raja Indra Warman Dewa; Raja Sangga Warman Dewa; Raja Candrawarman; Raja Candrawarman; Raja Sri Langka Dewa; Raja Guna Parana Dewa; Raja Wijaya Warman; Raja Sri Aji Dewa; Raja Mulia Putera; Raja Nala Pandita; Raja Indra Paruta Dewa; dan Raja Dharma Setia.

Letak Kerajaan Kutai


Letak kerajaan kutai berlokasi di daerah kutai, kalimantan Timur. Adapun keterangan tentang keberadaan dari kerajaan ini telah diketahui atas ditemukannya tujuh buah prasasti yang berbahasa sansekerta dan huruf pallawa yang berasal dari India. Meskipun kutai itu tak terletak dalam sebuah jalur perdagangan internasional, akan tetapi kerajaan tersebut telah memiliki hubungan dagang dengan india dan sudah berkembang dari sejak awal. Pada hal tersebut kemudian, Pengaruh Hindu-Budha mulai tersebar. Letak kerajaan kutai di daerah tepi sungai Mahakam yang ada di Kalimantan timur, dimana terdapat di sekitaran pertemuan sungai mahakam bersama anak-anak sungainya. Sungai mahakam mampu dilayari dari pantai hingga masuk ke Muarakaman yang dapat memudahkan suatu kegiatan perdagangan dan akhirnya dapat memperlancar kerajaan kutai.


Sejarah Runtuhnya Kerajaan Kutai
Kerajaan Kutai berakhir pada saat Raja Kutai yang bernama Maharaja Dharma Setia tewas dalam peperangan di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji Pangeran Anum Panji Mendapa. Perlu diingat bahwa Kutai ini (Kutai Martadipura) berbeda dengan Kerajaan Kutai Kartanegara yang saat itu ibukota di Kutai Lama (Tanjung Kute).

Kutai Kartanegara inilah, di tahun 1365, yang disebutkan dalam sastra Jawa Negarakertagama. Kutai Kartanegara selanjutnya menjadi kerajaan Islam. Sejak tahun 1735 kerajaan Kutai Kartanegara yang semula rajanya bergelar Pangeran berubah menjadi bergelar Sultan (Sultan Aji Muhammad Idris) dan hingga sekarang disebut Kesultanan Kutai Kartanegara.

Sumber : http://informasiana.com/sejarah-kerajaan-kutai-yang-lengkap-selamat-membaca/

2 komentar: